Minggu, 09 April 2017

Permainan Tradisonal Khas Riau

                    Permainan tradisional memiliki berbagai ciri khas kedaerahan masing-masing dengan ada nya tradisi budaya adat setempat,salah satu nya permainan tradisonal Khas Riau ini. Berikut beberapa permainan Khas Riau diantaranya :

  1. Congklak













        Congklak merupakan sebuah permainan khas daerah Riau yang menggunakan papan kayu yang dilubangi dengan 14 lubang sebagai anak lubang dan 2 lubang sebagai induk lubang yang terletak di ujung kedua papan kayu tersebut dan memainkannya dengan sebuah cangkang kerang atau juga bisa menggunakan sebuah biji-bijian. Seiring berjalannya zaman,permainan ini sudah mengalami perubahan,terutama mengganti bahan dasar congklak tersebut  dengan bahan plastik. Cara memainkan permainan ini cukup mudah,permainan ini dimainkan dengan 2 orang,yang masing-masing harus mengisi lubang-lubang tersebut dengan cangkang kerang atau biji-bijian secara bergantian,dan untuk pemenang nya ditentukan dari yang berhasil memasukkan cangkang kerang terbanyak pada lubang induk.

     2. Bakiak/Tarompa Panjang




















       Terompa Panjang atau Bakiak adalah sendal panjang yang terbuat dari kayu dan tali sendalnya terbuat dari karet ban yang terdiri dari 3 sampai 5 kaki yang bisa memakainya. Permainan ini dilakukan dengan berjalan menggunakan sendal panjang secara bersamaan, siapa yang duluan sampai garis finish maka dia yang akan menang. Permainan ini sangat bermanfaat untuk melatih kekompakkan,karena apabila salah satu pemakainya tidak kompak,maka mereka akan kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Permainan ini dapat dijumpai di seluruh wilayah Riau.

       3. Enggrang

       Enggrang merupakan permainan yang melibatkan penggunanya untuk berjalan menggunakan kayu atau bambu. Enggrang ini dibuat dari dua batang kayu atau yang panjangnya masing-masing sekitar dua meter. Kemudian sekitar 50cm dari alas bambu/kayu tersebut dilubangi lalu dimasukkan bambu atau kayu dengan ukuran 20-30cm dipakkukan yang berfungsi sebagai pijakan kaku. Permainan ini dibutuhkan keseimbangan yang tinggi dan kosentrasi agar tidak terjatuh saat menggunakan nya.

       4. Ligu

       Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai pemukul dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan hati. Ligu ini bisa dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompk. Ligu biasanya dimainkan ditanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter atau diletakkan ligu garis secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompk dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan  galah maka ligunya dipasangkan pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali memukul. Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari bambu(teta) ke arah ligu lawan yang telah dipasangkan tadi. Jika dapat mengenai ligu lawan berarti dia mendapatkan poin,jika tidak mengena maka giliran lawan yang memukul,demikian seterusnya,pemenangnya ditentukan dengan banyaknya yang mendapatkan poin.

       5. Gatrik

       Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia dan memiliki nama yang berbeda-beda disetiap daerah. Permainan ini merupakan permainan terdiri dari 2 tim,yaitu tim pemukul dan tim penangkap. Permainan ini menggunakan alat dari 2 potongan kayu atau bambu yang satu nya berukuran sekitar 30cm dan lainnya berukan lebih kecil. 
       Cara permainan nya memiliki 3 babak. Babak pertama,tim pemukul harus meletakkan bambu atau kayu yang berukuran kecil di antara 2 batu lalu dipukul dengan tongkat bambu,jika tim penangkap berhasil menangkap bambu kecil,maka giliran tim pemukul berganti. Jika tidak bisa ditangkap maka masih ada satu kesempatan lagi dengan melemparkan bambu kecil ke tongkat bambu yang diletakkan diantara batu setelah memukul bambu kecil tadi. Bila kena,tim penangkap akan berganti menjadi tim pemukul. 
       Apabila tim pemukul berhasil dalam babak pertama,maka ia akan melakukan babak kedua. Babak kedua dilakukan dengan memegang tongkat bambu dan bambu kecil,lalu bambu kecil dipukul sekeras-kerasnya dengan tongkat bambu. Sama halnya saat babak pertama,jika tertangkap maka akan bergantian dengan tim penangkap. Jika tidak tertangkap,maka tim penangkap melemparkan bambu kecil mendekati batu,agar tim pemukul tidak memiliki jarak per bambu kecil untuk mendapatkan poin.
       Babak terakhir dengan meletakkan bambu kecil dengan posisi miring pada batu. Pukul bagian ujung hingga terlempar ke atas,lalu segera dipukul lebih keras lagi ke depan. Bila bambu kecil tidak tertangkap,maka bambu kecil akan diukur sampai batu. Jarak yang diukur dengan bambu kecil itu menentukan kemenangan tim. Tim yang menang biasanya akan digendong dengan tim yang kalah dengan jarak sesuai jauhnya bambu kecil yang dipukul. 
       


    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write komentar